Minggu, 30 April 2017

Review: Jiro Dreams of Sushi


Tahun rilis: 2011
Sutradara: David Gelb
Bintang: Jiro Ono, Yoshikazu Ono, Takashi Ono
My rate: 4/5

Kedai sushi Sukiyabashi Jiro bukan restoran megah. Berlokasi di lantai bawah tanah gedung Tsukamoto Sogyo di Ginza, ukurannya kecil dan hanya memiliki sepuluh tempat duduk, serta tidak menyajikan makanan apapun selain sushi. Tetapi toh kedai mungil ini memiliki tiga Bintang Michelin, dipuji-puji para juru masak internasional, dan pemesanan tempat duduk harus dilakukan minimal sebulan sebelumnya. Jiro Dreams of Sushi adalah dokumenter garapan David Gelb yang mengulas bukan hanya rutinitas kedai sushi mungil tapi terkenal ini, melainkan juga sosok Jiro Ono, si pemilik kedai yang perfeksionis, serta misinya yang tak kenal lelah dalam mengejar kesempurnaan.

Senin, 24 April 2017

Review: The Snowtown Murders


Tahun rilis: 2011
Sutradara: Justin Kurzel
Bintang: Daniel Henshall, Lucas Pittaway, Louis Harris, Richard Green, Anthony Groves, Aaron Viergever
My rate: 4/5

Dunia tidak akan pernah kekurangan kisah pembunuhan yang menggoda untuk diangkat ke layar lebar. Itulah kenyataan hidup yang entah akan membuat Anda tak nyaman atau malah bersemangat; maksudnya tentu bersemangat melihat film seperti apa yang akan hadir. Sayangnya, tidak semua peristiwa pembunuhan spektakuler di dunia nyata diterjemahkan menjadi film yang bagus. Untungnya, The Snowtown Murders adalah kebalikannya: harta karun tersembunyi dari Australia yang mengisahkan tentang bagaimana marginalisasi dan ketidakberdayaan bisa menjadi bensin untuk pembunuhan sadis yang mengguncangkan seluruh negeri. 

Selasa, 18 April 2017

Review: Happy Together


Tahun rilis: 1997
Sutradara: Wong Kar-wai
Bintang: Leslie Cheung, Tony Leung Chiu-wai, Chang Chen
My rate: 4/5

Tidak ada yang membahagiakan sama sekali dari film ini, terlepas dari judulnya. Kisah yang diurai Wong Kar-wai dalam Happy Together justru semakin menonjolkan ironi dari judulnya, ketika sepasang kekasih berusaha menggapai kebahagiaan sempurna tetapi dengan cara-cara yang justru membuat mereka semakin tenggelam dalam lingkaran konflik dan penganiayaan emosional. Digarap dengan gabungan visual hitam-putih dan warna, serta pergerakan kamera yang mencerminkan gejolak emosi para karakternya, Happy Together menampilkan realita cinta yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi, seberapapun kerasnya pasangan tersebut berusaha.